Nikah Ribet Ya?


Tahu ga antum, ribetnya nikah itu cuma awalnya, ya karena memang ini zaman agak2 bikin gimana gitu..
AKhwatnya sih minta mahar murah, tapi eeeeh si bapaknya minta duapuluh juta rupiah sama aja boong ya..?

Nah sob, mulai sekarang kumpulin dana buat nikah
kalo ada lebihnya jangan gunakan untuk mencerainya !!

Cobalah ikhtiar, bisa dagang bakwan, koran, bahkan mengayuh becak pun tak terhina, daripada Fb-an sepanjang masa, waktu abiz pulsa minta sama mama.. malu ihhh

Dikit-dikit pasti jadi bukit kok,
tapi jangan ngayal jadi bukit tursina
bukit gundukan pasir bangunan aja dulu
kita mah make realita saja ya ..
mampu dikit ga usah ngayal pengen banyak
eeeh tapi jangan malu buat terus terang
daripada lagunya gaya begitu prung nikah jiaaaah ga da apa2nya

Gapapa nebelin muka sama calon mertua
mengaku cuma punya bekal seadanya
yakin kalo kita terbuka camer manggut manggut kok
ya entah sih manggut ngerti atau bakal nolak ,
yang penting udah terbuka ya
mau diterima Alhamdulillah
ditolak ya cari mawar lainnya
dunia tak selebar daun kelor sob

Yang penting katakan TARGET SAYA BISA MENIKAH !!!
Kesananya cuma tersisa tanggung jawab kok
ada tempat berteduh walau ngontrak
gpp kan dunia milik anda berdua malah yang laen ngontrak

yang penting anda makan istri makan
anda berpakaian istri berpakaian
itu saja kok basic menikah
rezeki mah ada yang jaga , atur dan ga ketuker

Orang kaya saja bisa susah
apalagi kayak kita ya ?
Nah setelah kaya berikutnya peluang susah
saat miskin peluang lanjutannya kaya

menikahlah…
biar makan berdua
susah senang bersama
kalo nangis ya berdua
seru kan sob??

Ya udah tunggu apalagi ?
Bismillah lalu segera lamar
Loh ngapain masih melongo?
Ayo buruan berdoa besok berusaha !!!
Gitu aja kok repot !!!

 PEROKOK AKTIF VS PEROKOK PASIF


Ali : Perokok
Indra : Bukan Perokok

Ali mengeluarkan sebungkus rokok dari kantung celananya bermaksud untuk menawarkan kepada orang sebelahnya

Ali : Mau rokok mas?
Indra : oh tidak,, terimakasih

Indra merasa tergugah, dan ingin memberi arahan kepada si Ali supaya tidak merokok, lantas mulailah si Indra mengawali pembicaraan


Indra : sehari habis berapa batang rokok mas?
Ali : Biasanya sih 2 bungkus
Indra : sebungkus harganya berapa mas?
Ali: 10.000
Indra : mas udah berapa tahun ngerokok?
Ali : kurang lebih 20 tahun

Indra : begini saya kasih gambaran, 1 bungkus harganya 10ribu, satu hari mas habis 2 bungkus, jadi 20.000. kalo satu bulan jadi 20.000 x 30 = 600.000. jadi kalo satu tahun berarti 600.000 x 12 = 7.200.000 , kalo anda udah 20 taun ngerokok berarti 7.200.000 x 20 = 144.000.000.. wahh seharusnya kalo mas gak merokok udah bisa beli mobil tuh!

Ali : saya juga kasih gambaran!
Indra : silahkan
Ali : mas perokok atau tidak?
Indra : tidak. itu haram bagi Organisasi saya!!
Ali : LAH? NAPE LO NAIK METROMINI? MOBIL LO MANA???
Indra : .........

 

 BULAN SURO

di Jawa bulan suro jarang adA orang tua nikahin anak,kepercayaannya nyi roro kidul mantu,pestanya sebulan,dan biasanya g mau disaingin,makanya bulan suro jarang ada nikahan,seorang warga nanya "kalo nyi roro kidul tiap tahun mantu,anaknya ad berapa banyak ya,dari dulu ampe skrng mantu terus" :

Humor Sufi: Menjemur Baju

Nasrudin sedang mengembara cukup jauh ketika ia sampai di sebuah kampung yang sangat kekurangan air.

Menyambut Nasrudin, beberapa penduduk mengeluh, “Sudah enam bulan tidak turun hujan di tempat ini, ya Mullah. Tanaman-tanaman mati. Air persediaan kami tinggan beberapa kantong lagi. Tolonglah kami. Berdoalah meminta hujan.”

Nasrudin mau menolong mereka. Tetapi ia minta
dulu seember air. Maka datanglah setiap kepala keluarga membawa air terakhir yang mereka miliki. Total terkumpul hanya setengah ember air.

Nasrudin melepas pakaiannya yang kotor, dan dengan air itu, Nasrudin mulai mencucinya. Penduduk kampung terkejut, “Mullah! Itu air terakhir kami, untuk minum anak-anak kami!”

Di tengah kegaduhan, dengan tenang Nasrudin mengangkat bajunya, dan menjemurnya. Pada saat itu, terdengar guntur dahsyat, yang disusul hujan lebat. Penduduk lupa akan marahnya, dan mereka berteriak gembira.

“Bajuku hanya satu ini,” kata Nasrudin di tengah hujan dan teriakan penduduk, “Bila aku menjemurnya, pasti hujan turun deras!”

Wortel, Telur & Kopi⁠

⁠Renungan hidup⁠

 

 menaruhnya di atas api. Setelah air di panci-panci tersebut mendidih. Ia menaruh wortel di dalam panci pertama, telur di panci kedua dan ia menaruh kopi bubuk di panci terakhir. Ia membiarkannya mendidih tanpa berkata-kata. Si anak membungkam dan menunggu dengan tidak sabar, memikirkan apa yang sedang dikerjakan sang ayah. Setelah 20 menit, sang ayah mematikan api.



Seorang anak mengeluh pada ayahnya mengenai kehidupannya dan menanyakan mengapa hidup ini terasa begitu berat baginya. Ia tidak tahu bagaimana menghadapinya dan hampir menyerah. Ia sudah lelah untuk berjuang. Sepertinya setiap kali satu masalah selesai, timbul masalah baru.

Ayahnya, seorang koki, membawanya ke dapur. Ia mengisi 3 panci dengan air dan
 Ia menyisihkan wortel dan menaruhnya di mangkuk, mengangkat telur dan meletakkannya di mangkuk yang lain, dan menuangkan kopi di mangkuk lainnya. Lalu ia bertanya kepada anaknya, “Apa yang kau lihat, nak?”

“Wortel, telur, dan kopi” jawab si anak. Ayahnya mengajaknya mendekat dan memintanya merasakan wortel itu. Ia melakukannya dan merasakan bahwa wortel itu terasa lunak. Ayahnya lalu memintanya mengambil telur dan memecahkannya. Setelah membuang kulitnya, ia mendapati sebuah telur rebus yang mengeras. Terakhir, ayahnya memintanya untuk mencicipi kopi.. Ia tersenyum ketika mencicipi kopi dengan aromanya yang khas. Setelah itu, si anak bertanya, “Apa arti semua ini, Ayah?”

Ayahnya menerangkan bahwa ketiganya telah menghadapi ‘kesulitan’ yang sama, > melalui proses perebusan, tetapi masing-masing menunjukkan reaksi yang berbeda. Wortel sebelum direbus kuat, keras dan sukar dipatahkan. Tetapi setelah > direbus, wortel menjadi lembut dan lunak. Telur sebelumnya mudah pecah. Cangkang tipisnya melindungi isinya yang berupa cairan. Tetapi setelah direbus, isinya menjadi keras. Bubuk kopi mengalami perubahan yang unik. Setelah berada di dalam rebusan air, bubuk kopi merubah air tersebut.

“Kamu termasuk yang mana?,” tanya ayahnya. “Ketika kesulitan mendatangimu, bagaimana kau menghadapinya? Apakah kamu wortel, telur atau kopi?” Bagaimana dengan kamu?

Apakah kamu adalah wortel yang kelihatannya keras, tapi dengan adanya penderitaan dan kesulitan, kamu menyerah, menjadi lunak dan kehilangan kekuatanmu.”

“Apakah kamu adalah telur, yang awalnya memiliki hati lembut? Dengan jiwa yang dinamis, namun setelah adanya kematian, patah hati, perceraian atau > pemecatan maka hatimu menjadi keras dan kaku. Dari luar kelihatan sama, tetapi apakah kamu menjadi pahit dan keras dengan jiwa dan hati yang kaku?.”

“Ataukah kamu adalah bubuk kopi? Bubuk kopi merubah air panas, sesuatu yang menimbulkan kesakitan, untuk mencapai rasanya yang maksimal pada suhu 100 derajat Celcius. Ketika air mencapai suhu terpanas, kopi terasa semakin nikmat.”. “Jika kamu seperti bubuk kopi, ketika keadaan menjadi semakin buruk, kamu akan menjadi semakin baik dan membuat keadaan di sekitarmu juga membaik.”

So, kita mau jadi apa? Pilihan di tangan anda..

TUHAN TAK PERNAH TIDUR,

 SELALU MEMBERI HARAPAN


Mengapa harus putus asa? Mengapa harus menyerah? Bukankah Tuhan selalu memberi harapan-harapan indah?
Apalagi Anda sudah berusaha keras, berdoa kuat dan telah menanamkan niat mulia dalam lubuk
hati yang paling dalam. Maka, ajaklah jiwamu untuk berdamai dengan kenyataan yang dihadapi. Serahkan beban yang berat kepada Allah SWT. Syukuri saja apa yang ad
a sekarang. Dan, jangan pernah membunuh harapan-harapan indah yang ditawarkan Tuhan.

Tuhan tak pernah tidur! Dia Mahatahu atas segala sesuatu.
"Dialah Allah tidak ada Tuhan melainkan Dia Yang Hidup Kekal lagi terus-menerus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang ada di langit dan di bumi. Siapapun yang mendapat syafaat dari-Nya kecuali atas izin Allah? Allah mengetahui apa-apa yang ada di hadapan atau di belakang mereka, dan mereka tidak menguasai apa pun dari ilmu Allah kecuali mereka yang di kehendaki-Nya. Luasnya kursi (kekuasaan) Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak meresa berat memelihara keduanya dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar."

اللهُ لاَ إِلهَ إِلاَّ هُوَ اْلحَيُّ اْلقَيُّوْمُ لاَتَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَّلاَ نَوْمٌ لَهُ مَا فِى السَّموَاتِ وَمَا فِى اْلأَرْضِ مَنْ ذَاالَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلاَّ بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلاَ يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلاَّبِمَاشَآءَ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَوَاتِ وَاْلأَرْضَ وَلاَ يَؤُدُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ اْلعَلِيُّ اْلعَظِيْمُ.

Allaahu laa illaaha illaa huwal hayyul qayyuum. Laa ta'khudzuhuu sinatuw walaa nauum, lahuu maa fiissamaawaati wa maa fiil ardhi man dzalladzii yasyfa'u indahuu illaa biidznih, ya'lamu maa baina aidiihim wa maa khalfahum wa laa yuhiithuuna bi syaiin min 'ilmihi illaa bimaasyaa' wasi'a kursiyyuhus samaawaati wal ardha wa laa yauuduhuu hifdhuhumaa wahuwal 'aliyyul 'adhiim.

Mutira hikam.


أرِحْ نَفْسَكَ مِنَ التَّدْبِيرِ فما قامَ بهِ غيرُكَ عنْكَ لا تَقُم بهِ لنفسِكَ

Istirahatkan dirimu dari mencemaskan masa depan. Apa yang sudah ditanggung pihak lain (Allah) untukmu, kau tidak perlu ikut menanggungnya.



Tadbir yang dimaksud di sini adalah mencemaskan masa depan dengan berlebihan sehingga mengerahkan seluruh daya upaya untuk mewujudkan masa de
pan yang diimpikan oleh nafsunya. Tadbir dalam arti ini sangat tidak baik karena hal ini dapat merampas ketenangan hidup dan lebih-lebih pada kenyataannya, tidak seluruh yang ditakutkan akan benar-benar terjadi. Kesempatan ibadah pun akan berkurang drastis karenanya.



Allah akan selalu memberikan yang terbaik bagi hamba-Nya dengan cara yang misterius. Masa depan setiap orang sesungguhnya adalah tanggungan-Nya. Dialah yang menjamin rizki tiap makhluk. Lihatlah cecak, Allah menjamin kecukupan makanannya dari serangga-serangga kecil yang beterbangan, padahal cecak diciptakan tidak bisa terbang untuk menjemput makanannya. Tenangkan hatimu yang gelisah karena hal-hal yang belum tentu terjadi, pasrahkan dirimu pada Allah dengan usaha terbaikmu dan yakinlah bahwa Allah tidak akan menelantarkanmu. Bukankah Allah telah menjaga, membesarkan dan merawatmu hingga kini? itu pula yang akan dilakukan-Nya untukmu di masa depan sampai waktu berkunjungmu di dunia ini berakhir. Bukankah sekuat apapun engkau membuat rencana-rencana hasilnya tetap ditentukan oleh izin Allah semata?



Buanglah seluruh pertanyaan-pertanyaan negatif seperti: bagaimana bila nanti suami meninggal? Bagaimana bila nanti bisnisku merugi? Bagaimana bila nanti tidak dapat mencukupi kebutuhan anak-anak? Bagaimana bila nanti SPP naik dan sebagainya yang sering meresahkan. Gantilah dengan kata-kata positif seperti "bila nanti di depan ada kesulitan, Allah pasti akan menunjukkan jalan keluarnya untukku seperti yang sudah-sudah" atau "bila Allah menutup satu pintu untukku, maka Dia pasti membuka pintu yang lain untuk kulewati, aku hanya perlu mencarinya" dan sebagainya.



Allah berfirman yang artinya: "Setan menjanjikan kamu kemiskinan sedangkan Allah menjanjikanmu pengampunan" (al-Baqarah: 268). Rasa takut rugi, takut miskin dan cemas berlebihan perihal ekonomi adalah dari bisikan setan agar manusia lupa akan ke-Maha Pengasihan-Nya.

Adapun tadbir yang berarti planning/perencanaan masa depan secara wajar tanpa menjadikannya sebagai fokus utama kehidupan, seperti contoh memikirkan strategi bisnis yang sedang dijalani, maka itu diperbolehkan. Karenanya, Rasul bersabda: "Tadbir (dalam arti bisnis planning) adalah separuh dari penghidupan".



Fokuskan sebagian besar pikiranmu untuk hal-hal yang sudah pasti terjadi, yaitu: kematian dan pertanggung jawaban di akhirat karena dii akhiratlah kehidupan yang sejati dimulai, bukan di dunia ini. Berbuat baiklah dan maksimalkan potensimu dalam kebaikan sejak kini.